Sabtu, 05 Maret 2011

Video Nyeket Sehari Menjelang Nyepi

 
Ayu membuat video ini untuk mengabadikan saya ketika menyeket Ogoh-ogoh sehari menjelang Perayaan Nyepi. 



Jumat, 04 Maret 2011

Sehari Sebelum Nyepi


Sehari sebelum nyepi, aku menyempatkan diri ke alun-alun kota tepat di titik Nol Denpasar. Sejumlah ogoh-ogoh disusun rapi di pinggiran jalan di seputaran alun-alun. Banyak orang berkerumun mengagumi karya seni dalam bentuk ogoh-ogoh ini. Mereka mengabadikannya dalam kamera digital mereka. 
Sambil menikmati secangkir kopi di halaman hotel Inna Bali, aku menikmati semarak kota Denpasar sehari menjelang Perayaan Nyepi yang sangat disucikan orang-orang Bali. Kopi Bali yang enak dan posisi menyeket yang nyaman, aku mulai menikmati garis-garisku sendiri...Ayu mengambil gambar video selama aku menyeket.

Aku berbagi sketsa di sini, sebuah ogoh-ogoh yang menggambarkan Rangda dan kerumunan orang-orang. Semoga dapat dinikmati.

Tak lupa mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Nyepi bagi sahabat-sahabat orang-orang Bali.



Rabu, 02 Maret 2011

Sembahyang


Sekelompok ibu sedang menjinjing persembahan untuk dipakai dalam persembahyangan. 


Bermain Suling


Saya mengenal seorang seniman musik tradisi Bali yang sangat piawai. Ia bisa memainkan alat musik apa saja dari alat-alat musik tradisi Bali.

Saya juga pernah belajar melukiskan seorang pemain sedang memainkan suling bambu.

Sate..Sate

Sate Madura

Makepung

Makepung merupakan sebuah lomba balapan sapi yang khusus diperlihara untuk balapan.

Kulkul

Kulkul yang didirikan di atas pohon beringin.

Ibu Termenung

Seorang ibu sedang bersandar tiang rumahnya yang masih tegak berdiri dan termenung menyaksikan rumahnya roboh karena gempa bumi di Karangasem, Bali. 

Berjualan di Pinggir Jalan

Ojek

Ojek sedang menunggu pelanggan di satu simpang jalan.

Kereta Kuda

Sebuah kereta kuda melintas di Jalan Gajah Mada Denpasar.

Art Centre - Denpasar Bali

Saat orang-orang merayakan Ultah Kota Denpasar ke-19 di panggung terbuka dalam lingkungan areal Art Centre, aku menyempatkan diri untuk membuat sketsa-sketsa. Salah satunya saya upload di sini. Ada hal menarik dari sketsa ini. Aku begitu asyiik mengamati suasana di depan satu gedung. Ada orang-orang berjalan dan berjualan, ada juga yang memarkirkan motornya. Dan aku diingatkan dengan benda di depanku, sebuah pot bunga yang tergeletak di lantai luas untuk memasuki gedung yang lain. Aku pun menggariskannya di bagian kertas kosong di depannya. Aku suka hasilnya!


Selasa, 01 Maret 2011

Pasar Burung Satria Denpasar


Siang itu aku sengaja ke pasar burung Satria Denpasar untuk membuat sketsa. Setelah memarkirkan motor, aku pun mulai cari lokasi yang tepat untuk mencari objek tanpa harus mengganggu para pengunjung dan pemilik kios-kios penjual segala macam burung. Akhir menemukan tempat yang enak untuk membuat sketsa di bawah pohon beringin yang tak terlalu besar tepat di sisi kiri jalan masuk pasar burung ini.

Asyik sekali mengamati jalinan bambu2 kecil yang dirangkai di sangkar-sangkar burung. Hari itu aku hanya membuat 1 karya sketsa dan senang dengan hasilnya. Beberapa hari aku sengaja menyempatkan diri untuk ke pasar burung ini. Mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dalam membuat sketsa. Salah satu karyanya aku bagikan. 

Senin, 28 Februari 2011

Denpasar City

Betapa aku menikmati saat-saat menyusuri jalanan kota Denpasar khususnya sepanjang Jalan Gajah Mada. Ada Pura Agung, ada monumen perjuangan, ada taman, lapangan, pertokoan peninggalan tempo doeloe dan yang paling aku selalu senang ada pasar tradisional. Jalanan terkadang panas dan cahaya mentari yang membakar kulitku yang mulai menghitam rasanya tak sepadan dengan kenikmatan jalanan ini. Ujung penaku pun bersambut dan menorehkan garis-demi garis dengan komposisi yang mengalir sesuai dengan keadaan di sana. Terkadang harus berhenti membuat sketsa...hanya memandang saja...menikmati. 

Saya pun berbagi mengenai bagian dari Jalan Gajah Mada ini kepada pemerhati blogku ini melalui sketsa di atas. Persimpangan ini begitu ramai dengan orang yang berlalu lalang dan berjualan. Semoga Anda pun turut merasakan kenikmatan saya.

Kamis, 13 Januari 2011

Semua Diundang ke Dalam KasihNYA

Sekali lagi membagikan karya ini. 


Karya ini bercerita tentang Kasih Allah yang tak terbatas. Kasihnya untuk semua orang dari segala lapisan, segala benua, bahasa, latar belakang agama, pendidikan dan segala orang dengan semua persoalan kehidupan yang dihadapi. Semua orang diundang ke dalam kasihNya. Ia tidak membedakan dan ia menerima sepenuh setiap orang ataupun juga setiap kelompok. Ia telah memberikan diriNya dan kini tangannya terjulur menjangkau dan mendekap setiap kita. Siapapun dan bagaimanapun keadaan kita masing-masing.


Ketika memulai mengerjakan karya ini, saya menyadari begitu banyak 'prasangka' yang sudah begitu mengakar di dalam hati tentang orang lain dari berbagai latar belakang berbeda. Sambil menyelesaikan karya ini, saya menyerahkan pergumulan ini kepadaNya yang begitu rendah hati mengajarkan penerimaan bagi siapapun dan dari latar belakang apapun.


Kiranya menjadi inspirasi!


Data karya: Akrilik di atas kanvas, 3 panel, @30x120 cm, 2010